YAYASAN DARUSSALAM PIPITAN
Menggapai Ilmu dan Berkontribusi di Tanah Suci
Nur Fajar Shadiq
6/12/20253 min baca


Nur Fajar Shadiq, seorang alumni Pondok Pesantren Darussalam Pipitan, kini tengah menempuh pendidikan di King Kholid University, Arab Saudi, pada Fakultas Syari'ah & Ushuluddin. Perjalanannya menuju Tanah Suci didorong oleh motivasi yang kuat: meraih ilmu dengan mengharap ridha Allah Ta’ala, meyakini bahwa menuntut ilmu adalah jalan yang dapat memudahkan langkah menuju surga.
Mengapa Arab Saudi?
Nur Fajar memilih Arab Saudi sebagai destinasi pendidikannya karena beberapa alasan fundamental:Lingkungan Ilmiah yang Kuat: Arab Saudi menawarkan banyak majelis ilmu aktif dan para dosen kompeten, khususnya bagi mereka yang ingin mendalami ilmu-ilmu keislaman. Ia menekankan bahwa memahami Islam secara benar mutlak memerlukan penguasaan bahasa Arab, bahasa asli Al-Qur'an dan Sunnah.Fasilitas dan Dukungan Penuh dari Pemerintah: Kerajaan Arab Saudi menyediakan fasilitas yang sangat memadai bagi pelajar, mencakup biaya pendidikan, tempat tinggal, tiket perjalanan (pulang-pergi), hingga kebutuhan pokok lainnya. Dukungan ini sangat meringankan beban dan memungkinkan fokus penuh pada studi.Kesempatan Beribadah di Tanah Suci: Selain memperkaya ilmu, kesempatan beribadah umrah, bahkan haji, di sela-sela waktu libur menjadi nilai tambah yang besar, memperkuat keimanan dan pengalaman spiritual.Dari semua ini, Nur Fajar menyimpulkan bahwa menuntut ilmu di Arab Saudi memberikan manfaat besar, baik secara duniawi maupun ukhrawi.


Belajar dan Berjuang di Arab Saudi
Setelah dua tahun menempuh pendidikan S1, Nur Fajar mengakui bahwa pengalaman di Arab Saudi awalnya penuh tantangan, terutama dalam hal bahasa dan makanan. Namun, perlahan tantangan tersebut berubah menjadi salah satu fase paling berharga dalam hidupnya. Nuansa Islami yang kental dalam kehidupan sehari-hari sangat berkesan baginya, di mana ia melihat langsung bagaimana ilmu dan amal benar-benar menyatu dalam perilaku, rutinitas ibadah, dan interaksi sosial. Pengalaman ini banyak mengajarkan kepadanya tentang pentingnya introspeksi diri dan perbaikan.
Belajar di Arab Saudi bukan hanya tentang pencapaian akademik, melainkan juga perjalanan batin untuk menjadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki ibadah, dan memperhalus akhlak. Baginya, menuntut ilmu bukan sekadar kecerdasan, tetapi juga kerendahan hati dan kesiapan untuk berubah.


Belajar dan Berjuang di Arab Saudi
Setelah dua tahun menempuh pendidikan S1, Nur Fajar mengakui bahwa pengalaman di Arab Saudi awalnya penuh tantangan, terutama dalam hal bahasa dan makanan. Namun, perlahan tantangan tersebut berubah menjadi salah satu fase paling berharga dalam hidupnya. Nuansa Islami yang kental dalam kehidupan sehari-hari sangat berkesan baginya, di mana ia melihat langsung bagaimana ilmu dan amal benar-benar menyatu dalam perilaku, rutinitas ibadah, dan interaksi sosial. Pengalaman ini banyak mengajarkan kepadanya tentang pentingnya introspeksi diri dan perbaikan. Belajar di Arab Saudi bukan hanya tentang pencapaian akademik, melainkan juga perjalanan batin untuk menjadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki ibadah, dan memperhalus akhlak. Baginya, menuntut ilmu bukan sekadar kecerdasan, tetapi juga kerendahan hati dan kesiapan untuk berubah.
Mengabdi dan Berkontribusi
Nur Fajar meyakini bahwa penerapan ilmu harus dimulai dari pembentukan pribadi, terwujud dalam akhlak dan amal, karena masyarakat menilai seseorang dari sikap dan perilakunya. Selanjutnya, ilmu yang diperoleh harus diajarkan kembali dan dikontribusikan kepada masyarakat. Ini bisa dilakukan dengan mengajar anak-anak membaca Al-Qur'an, aktif dalam kegiatan keagamaan di masjid maupun luar masjid, seperti mengimami salat, menyampaikan khutbah Jumat, atau mengisi kajian dan ceramah keislaman sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Pesan untuk Generasi Penerus
Mengutip Imam Syafi'i rahimahullah, Nur Fajar Shadiq menitipkan pesan inspiratif bagi generasi penerus: "Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia akhirat, maka hendaknya dengan ilmu."
Pesan ini menggarisbawahi pentingnya ilmu sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat, sejalan dengan perjalanan dan cita-cita luhur Nur Fajar Shadiq.
YAYASAN DARUSSALAM PIPITAN
081959999044
Narahubung
Sabtu - Kamis
08.00 - 15.00 WIB
Jam & Hari Oprasional
Alamat:
JL Raya Walantaka Km.2 Kelurahan Pipitan, Walantaka, Serang, Banten 42183
info@darussalampipitan.or.id