YAYASAN DARUSSALAM PIPITAN
Satu Abad Berkompetisi Di Tengah Arus Komersialisasi
Najullah, S.Pd.I.
7/8/20252 min baca


Pada rapat civitas Yayasan Darussalam Pipitan tanggal 6 Juni 2025, Ketua Yayasan, Burhanuddin Mujtaba, M.Si., menegaskan kembali komitmen Yayasan Darussalam Pipitan untuk mempertahankan reputasinya sebagai lembaga pendidikan yang mampu bertahan lebih dari satu abad di tengah tantangan gencarnya komersialisasi pendidikan. Penekanan ini bukan sekadar untuk mempertahankan eksistensi, melainkan untuk secara fundamental meningkatkan kualitas pendidikan. Pada kesempatan itu, Burhanuddin juga mempresentasikan analisis SWOT, yang menunjukkan bahwa Yayasan Darussalam Pipitan memiliki peluang besar untuk terus maju.
Dengan bermunculannya sekolah-sekolah yang berbiaya mahal khususnya di sekitar wilayah Walantaka dan Ciruas harus menjadi sorotan serius. Hal ini menurut Burhanuddin harus menjadikan Yayasan Darussalam Pipitan semakin kompetitif dengan lembaga-lembaga tersebut.
Burhanuddin juga menyoroti bahwa sekolah negeri, yang menawarkan pendidikan gratis, tidak secara langsung menjadi pesaing bagi sekolah swasta yang berbayar. Sebaliknya, sekolah swasta memiliki fleksibilitas lebih besar untuk berinovasi dan maju dibandingkan dengan sekolah negeri.
Ia juga membagikan sebuah kasus menarik: adanya sekolah berbiaya mahal di Bekasi yang ternyata ilegal menurut dinas pendidikan, namun tetap mampu menarik minat orang tua. Ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya branding pada lembaga pendidikan. Kecenderungan orang tua saat ini, menurut Burhanuddin Mujtaba, lebih tertarik pada branding daripada mempertimbangkan aspek legalitas. Ini menunjukkan betapa sebagian masyarakat kita cenderung dibutakan oleh persepsi yang dibangun secara instan hingga mengabaikan reputasi yang dijaga bertahun-tahun.
Fenomena menarik lainnya adalah siswa yang memilih Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Pipitan sebgai salah satu satuan pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan Darussalam Pipitan seringkali tidak menjadi pilihan utama bagi siswa yang mendaftar, namun pada kenyataanya banyak di antara mereka yang berprestasi saat menjadi siswa di Madrasah Aliyah. Burhanuddin Mujtaba membayangkan potensi luar biasa jika Madrasah Aliyah menjadi pilihan utama bagi lebih banyak siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa ada aset tersembunyi dan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut dalam pendidikan madrasah.
Mengakhiri paparannya, Burhanuddin Mujtaba mengutip sebuah adagium bijak dari Mario Teguh: "Jangan buang waktu Anda mengejar kupu-kupu. Rawatlah kebun Anda, dan kupu-kupu akan datang dengan sendirinya." Kutipan ini menjadi ringkasan filosofis dari seluruh pembahasan. Daripada sibuk mengejar target eksternal (seperti "kupu-kupu" dalam bentuk jumlah siswa atau pengakuan semata), satuan pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan Darussalam Pipitan diajak untuk fokus pada penguatan internal, yaitu merawat "kebun" mereka sendiri dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian, "kupu-kupu" berupa prestasi, reputasi, dan kepercayaan masyarakat akan datang dengan sendirinya.
Dengan penekanan pada komitmen terhadap kualitas dan strategi yang matang, Yayasan Darussalam Pipitan diharapkan dapat tidak hanya bertahan di tengah persaingan, tetapi juga terus menjadi mercusuar pendidikan berkualitas, membuktikan bahwa reputasi yang sudah dibangun selama satu abad berkiprah dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, adalah aset yang tak ternilai.
YAYASAN DARUSSALAM PIPITAN
081959999044
Narahubung
Sabtu - Kamis
08.00 - 15.00 WIB
Jam & Hari Oprasional
Alamat:
JL Raya Walantaka Km.2 Kelurahan Pipitan, Walantaka, Serang, Banten 42183
info@darussalampipitan.or.id