Siswa SMAIT Darussalam Pipitan Asah Membaca Kritis-Analitis di Hotel Le Dian Kota Serang

Di tengah tantangan derasnya arus informasi, upaya untuk membangun generasi muda yang mampu memilah, memahami, dan mengkritisi bacaan menjadi semakin penting. Kesadaran inilah yang mendorong Kantor Bahasa Provinsi Banten menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Membaca Kritis dan Analitis bagi Siswa SMA di Kota Serang pada Selasa, 25 November 2025. Bertempat di Hotel Le Dian, kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini menghadirkan suasana belajar yang berbeda, lebih nyaman, lebih santai, namun tetap berisi.

Dua narasumber terpercaya dihadirkan. Rahmat Heldy, Duta Baca Banten periode 2020—2025, membuka sesi pertama dengan materi membaca kritis. Dengan gaya penyampaian yang menyenangkan, Rahmat menekankan bahwa membaca kritis bukan sekadar membedah teks, tetapi usaha memahami informasi secara mendalam agar pembaca terhindar dari manipulasi dan mampu mengambil keputusan atau menyusun argumen yang lebih kuat.

Membaca analitis adalah teknik membaca untuk memahami teks secara mendalam, terstruktur, dan menyeluruh, bukan hanya mengetahui isi permukaan,” ujarnya.

Pada sesi berikutnya, Encep Abdullah, pegiat literasi, mengajak peserta masuk lebih jauh ke dunia membaca analitis. Ia memaparkan sepuluh aspek penting dalam membaca kritis-analitis, mulai dari menemukan ide pokok, mengidentifikasi informasi yang hilang, hingga menilai akurasi informasi. Encep juga menguraikan lima tahapan inti membaca analitis: mengingat dan mengenali, menafsirkan, menganalisis, menyintesis, dan menilai.

“Agar terbiasa analitis, kita harus rajin bertanya dan membaca buku. Orang yang jarang membaca akan tersiksa untuk menganalisis teks,” pesannya.

Kegiatan ini diikuti sekitar 50 orang, terdiri dari guru pendamping serta siswa dari SMA Nurudz Dzikri dan SMA IT Darussalam di Kecamatan Walantaka. Antusiasme terlihat jelas sejak awal kegiatan. Para siswa aktif berdiskusi, bertanya, dan mencoba menerapkan teknik membaca yang baru mereka pelajari.

Bagi Rahma Candra Maulitha, siswi SMA IT Darussalam, pengalaman ini membuka wawasan baru.

“Kegiatannya mengasah kita untuk berpikir lebih kritis dan analitis,” ujarnya.

Sementara itu, Luna Isyatul Azizah mengaku kegiatan tersebut terasa seru dan menyenangkan.

“Apalagi kegiatannya di hotel. Kami dapat ilmu, makan, dan uang jajan,” imbuhnya sambil tertawa.

Dukungan penuh juga datang dari pihak sekolah. Najullah, S.Pd., Kepala SMA IT Darussalam, menuturkan bahwa ia bangga siswanya mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktisi literasi.

“Kami selalu mendukung kegiatan yang membuat siswa berkembang dan bertumbuh,” pungkasnya.